Jumat, 06 Januari 2012

aplikom


UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2011

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

                                                                       
                                                                                                Penulis,


BAB II
POLA DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA PERIODE BANI ABBASIYAH
A.      Sejarah berdirinya daulah abbasiyah
Berdirinya Daulah  abbasiyah di awali dengan dua strategi, yaitu; satu dengan system, mencari pendukung dan penyebaran ide secara rahasia, hal ini sudah berlangsung sejak akhir abadpertama hijriyah yang bermarkas di syam dan tempatnya di al hamimah, system ini berakhir dengan bergabungnya Abu muslim al-Khurasani pada jum’iyah yang sepakat atas terbentuk  Daulah Abbasiyah. Sedangkan strategi kedua dilanjutkan dengan terang-terangan dan himbauan-himbauan di forum-forum resmi untuk mendirikan Daulah Abbasiyah berlanjut dengan peperangan melawan Daulah Umaiyah. Dari duea strategi yang diterapkan oleh Muhammad bin Al-‘Abasy dan kawan-kawannya sejak akhir abad pertama sampai 132 H akhirnya membuahkan hasil dengan berdirinya Daulah Abasiyah.
Berbagia teknis dterapkan oleh pengikut Muhammad A-‘abasy, seperti sambil berdagang dan melaksanakan haji di balik itu terprogam merekan menyebarkan ide dan mencari pendukung terbentuknya Daulah. Penulis melihat pendirian Daulah tidak semudah membalik telapak tangan dan tidak semudah meminum air, tetapi tetapi memerlukan tenaga dan usaha-usaha yang sampai mengorbankan nyawa dalam jumlah yang tidak sedikit. Dan ini bias terlihat pada peperangan yang terjadi antara Daulah Umaiyah dan pendukung berdirinya daulah Abbasiyah seperti peristiwah 11 Jumadil Al-Akhir 132 H dalam waktu itu terbunuh 300 orang dari Daulah Umaiyah dan termasuk Ibrahim bin Al-Walid bin Abdil Malik saudara dari Yazid. Seperti dikatakan: seperti terbunuhnya Marwan bin Muhammad malam Ahad 3 Dzulhijah 132 H dan dikirim kepalanya kepada Asyafah du kuffah dan berakhirnya Daulah Umaiyah dengan kematiannya pada usia 65 tahun 9 bulan dan beberapa hari.
Factor-faktor pendorong dan berdirinya Daulah Abbasiyah dan penyebab kesuksesannya.
1.        Banyak terjadi perselisihan antara intern bani Umaiyah pada decade terhakir pemerintahanya hal ini di antara penyebanya: memperebutkan kursi kekhalifaan dan harta.
2.        Pendeknya masa jabatan khalifah di akhir-akhir pemerintahan bani Umaiyah, seprti khalifah Yazid bin al-Walid lebih kurang meerintah sekitar 6 bulan.\
3.        Dijadikan putra mahkota lebih dari jumlah satu orangseperti yang dikerjakan oleh Marwan bin Muhammad yang menjadikan anaknya Abdullah dan Ubaidillah sebagai putra mahkota.
4.        Bergabugannya sebagian afrad keluarga Umaiyah kepada mazhab-mazhab agama yang tidak benar menurut syariaah, seperti Al-Qadariyah.
5.        Hilangnya kecintaan rakyat pada akhir-akhir pemerintahan bani Umaiyah.
6.        Kesombongan pembesar-pembesar bani Umaiyah pada akhir pemerintahannya.
7.        Timbulnya dukungan dari Al-Mawali (Non-Arab)
Dari berbagai penyebab-penyebab di atas dan dengan ketidaksengan Mawali pada Daulah Umaiyah mengakibatkan runtuhnya Daulah dan berdiri Daulah bani Abbas hal ini dapat dilihat dengan bantuan para Mawali dari Khurasan dan persi. Misalnya, bergabunya Abu muslim Al-Khurasani, ia berhasil menjadi pimpinan di Khurasan yang pada awalnya di bawah kekuasaan Umaiyah.